Monday 17 September 2012

Satanic Finance

Pertanyaan-pertanyaan ini tidak pernah muncul sebelumnya, seperti, tiap tahun gaji selalu naik tapi kenapa tetap tidak bisa membeli apa-apa?kenapa harga barang selalu naik? permen yang dulu bisa dibeli dengan uang 25 rupiah, sekarang jangankan untuk membeli permen, pecahan uangnya saja sudah jarang kita temukan. Kenapa terjadi krisis moneter, apa yang terjadi pada tahun 1998 dan 2008?kenapa bisa harga barang tiba-tiba bisa menjadi sangat mahal disaat krisis ekonomi?pertanyaan-pertanyaan yang memaksa diri untuk belajar dan lebih tahu apa itu ekonomi, finansial, moneter, investasi dan istilah-istilah asing lain yang sebelumnya tidak saya perdulikan sama sekali.
Berbagai artikel tentang ekonomi dan keuangan menjadi bahan bacaan baru, termasuk beberapa buku yang sengaja saya beli untuk memuaskan dahaga ilmu yang menurut saya "baru" ini, telat bisa jadi, tapi perlu disyukuri karena menurut survey sekitar 98% orang di dunia tidak paham ekonomi finansial dan moneter, pantas saja orang-orang kapitalis serakah yang super licik ini mudah sekali meningkatkan kekayaannya dengan luar biasa.
Buku terakhir yang saya baca adalah satanic finace karangan Dr. Ahmad Riawan Amin, pakar ekonomi syariah, pembicara internasional dengan berbagai penghargaan dan pernah menjabat sebagai direktur utama Bank Muamalat Indonesia.
Inti dari buku ini adalah 3 hal yang menurut si penulis adalah pilar dari satanic finance ini yaitu fiat money, fractional reserve requirement dan interest.
Fiat money adalah uang kertas yang kita pakai sehari-hari sebagai alat tukar, kertas dengan berbagai stempel dan tanda yang nilai bahan dan pembuatannya jauh lebih rendah dari nilai yang tertulis. Uang kertas ini dulu hanyalah tanda kepemilikan emas, emas inilah mata uang yang sebenarnya, karena nilai bahan dan pembuatan sebanding dengan nilainya, emas sebagai alat tukar sudah bertahan lebih dari 5000 tahun, mata uang puncak yang dipakai sebagai alat tukar setelah era barter barang.
Penggunaan mata uang kertas sebagai alat tukar mulai populer ketika para pedagang emas kala itu menawarkan jasa jenis baru, yaitu jasa penyimpanan emas, dimana setiap depositor emas akan mendapatkan kertas tanda kepemilikan emas, jikalau diperlukan, depositor dapat menukarkan kertasnya dengan emas yang telah disimpan. Kertas ini menjadi populer karena ringan dan mudah dibawa kemana-mana, karena keunggulan ini jasa penyimpanan emas semakin populer dan inilah cikal bakal berdirinya lembaga bank seperti yang kita kenal sekarang. Masalah muncul ketika para pemberi jasa penyimpanan emas ini menemukan fakta bahwa rata-rata hanya 10% orang saja yang menukarkan kembali kertas mereka dengan emas, selebihnya tetap menyimpan emasnya dan menggunakan kertas itu sebagai alat tukar untuk berdagang tanpa terlebih dahulu menukarkannya dengan emas. Dengan pengetahuan ini para pemberi jasa penyimpanan emas ini mempunyai ide untuk mencetak kertas-kertas baru senilai 90% emas yang menurut mereka akan terus tersimpan, dan meminjamkan kertas-kertas baru itu ke orang-orang yang tidak memiliki emas dengan imbal jasa berupa tambahan/bunga/interest sekian persen. dengan kata lain orang-orang ini mencetak kertas-kertas baru yang sama sekali tidak dijamin emas, meminjamkan kertas itu ke orang-orang yang tidak memiliki emas, dan harus dikembalikan dengan tambahan kertas, yang sejatinya tidak ada.
Perilaku hanya menyimpan 10% saja dan meminjamkan kembali yang 90% ini disebut dengan istilah fractional reserve requirement dimana bank hanya wajib mempunyai simpanan 10% saja sebagai cadangan jikalau pemilik uang menarik uangnya, dan diperbolehkan meminjamkan 90% nya. sederhananya, kalau anda menabung di bank sebesar satu juta, maka uang anda yang disimpan sebenarnya hanya 10% saja atau 100.000 sedangkan 900.000 akan digunakan bank untuk dipinjamkan.
Interest atau bunga adalah tambahan yang harus dibayarkan ketika anda mengembalikan uang pinjaman ke bank tanpa peduli apakah anda rugi atau untung dalam usaha anda menggunakan uang kertas pinjaman itu.
Sistem kapitalis yang kita kenal sekarang, dibangun dengan 3 pilar tersebut, dibangun diatas uang kertas yang sama sekali tidak mempunyai nilai karena tidak dijamin dengan emas, dengan nilai interest yang tinggi tanpa perduli untung atau rugi.
pertanyaan selanjutnya muncul, kenapa uang kertas dollar amerika bisa dipakai secara internasional, seolah-olah sama nilainya dengan emas?kenapa federal reserve(bank sentral amerika) bisa seenaknya mencetak uang kertas dollar baru dengan dalih untuk menyelamatkan bank mereka dari kebangkrutan?..
mulailah belajar, belum terlambat..