Wednesday 1 May 2013

Atlas Wali Songo

Entah 13 atau 15 tahun yang lalu ketika mengikuti wisata ziarah ke makam Wali Songo, saya tidak ingat persis berapa tempat yang dikunjungi, yang pasti tidak sampai 9 tempat, karena waktu wisata cuma 1 hari dari pagi sampai malam, sedangkan lokasi makam wali songo sendiri itu ada di 9 tempat, dari daerah ngampel di surabaya sampai ke gunung jati di jawa barat. Samar-samar yang saya ingat adalah banyak sekali orang yang berkumpul di semua lokasi makam dengan kegiatan yang bermacam-macam, dari yang cuma sightseeing sampai yang khusyuk komat-kamit berdoa dengan kemenyan di depannya, tidak penting, karena bukan pengalaman wisata yang ingin saya tulis disini. Apa yang saya tahu tentang para guru penyebar islam di jawa ini?coba tanya ke orang jawa yang anda kenal?apa yang mereka tahu tentang Wali Songo? jangan tanyakan ke orang jawa 'kota/modern' ya, tanyakan ke orang jawa 'desa/kuno', mayoritas akan bercerita tentang kemistisan, kekeramatan atau kesaktian para wali ini, bagaimana mereka bisa menaklukkan dan mengalahkan dukun-dukun sakti, berpindah-pindah tempat dalam sekejap, membengkokkan besi dengan tangan kosong, berada di dua tempat dalam waktu bersamaan, membangun menara masjid dengan batang padi saja dan lain-lain dan lain-lain, cerita yang sama yang saya dengar semasa kecil. Wajar sekali, karena memang hal-hal yang mistis atau ghoib begini sangat menarik bagi sebagian besar orang jawa.
Hingga beberapa bulan yang lalu entah bagaimana ceritanya saya mendapat link youtube acara bedah buku Atlas Wali Songo, singkat kata, Agus Sunyoto, penulis buku atlas wali songo ini merasa prihatin karena merasa ada gejala-gejala penghilangan ketokohan dan andil Wali Songo ini dalam penyebaran Islam di Indonesia, padahal menurut beliau, Islam bisa menyebar dengan sangat cepat dari pesisir utara jawa sampai ke seluruh nusantara ini karena peran wali songo beserta murid-muridnya.
Seperti layaknya Atlas, buku ini memang lengkap menceritakan sejarah silsilah Wali Songo, metode dakwah, karya-karya budaya dengan runut berdasar fakta-fakta yang ada, disertai gambar-gambar fakta fisik karya budaya peninggalan para wali ini.
Banyak sekali pengetahuan-pengetahuan sejarah baru yang belum pernah saya dengar atau tahu sebelumnya terutama tentang sejarah akhir kekuasaan Kerajaan Majapahit, awal berdirinya Demak sampai akhirnya menjadi Kerajaan Demak Bintara, hingga yang tersisa sekarang yaitu Kerajaan Ngayogyakarta Hadiningrat dan Kerajaan Surakarta.
Yang paling menarik, ternyata, berdasar fakta dan bukti sejarah yang berhasil dikumpulkan oleh penulis buku, semua Wali Songo itu bukanlah asli bangsa nusantara atau orang suku jawa, kesemuanya adalah keturunan dari asia tengah yang dulunya persia dan daerah timur tengah sekitar syria termasuk Sunan Kalijaga yang masyur sebagai sunan pelindung jawa, perintis wayang kulit dengan bentuk yang kita kenal sekarang, pembuat carangan/skenario cerita wayng kulit yang dimainkan dalang-dalang saat ini, pencipta lagu anak, pencipta syair-syair, puisi dan lagu-lagu jawa yang masih dikenal sampai sekarang, dengan ciri selalu memakai baju lurik khas jawa di setiap gambar, bahkan, Sunan Ampel asli orang dari Kerajaan Champa (sekarang vietnam) yang moyangnya berasal dari Asia tengah.



2 comments:

  1. bisa bantu dapatkan alamat tempat tinggal penulis, kh agus sunyoto. rasa2nya harus berguru langsung nih...tidak cukup yang di youtube

    ReplyDelete
    Replies
    1. di desa wendit, kecamatan pakis, kabupaten malang mas

      Delete