Saturday 6 November 2010

Resident Evil : Afterlife

Resensi untuk film ini sudah ada dimana-mana,  tinggal dicari saja via Google, jadi tulisan ini sekedar review dari seorang fans Milla Jovovich untuk film terbarunya...:D
Sebenarnya film ini sudah kutunggu-tunggu, melihat sekuel film resident evil sebelumnya, extinction, sangat memuaskan, terutama aksi dari bintang utamanya the georgeous Milla.
Rating dari IMDB 6.2/10 mengindikasikan kalo film ini layak untuk ditonton, hanya saja memang tidak sesuai ekspektasiku yang terlanjur tinggi.
Adegan aksi di Film ini cukup banyak dengan pengambilan sudut pandang ala 3D seperti penampilan detail dari benda jatuh, aksi memecah kaca gedung dan yang lainnya. Cuma beberapa adegan aksi terlalu banyak menonjolkan aksi slow motion yang mungkin bisa dikatakan tidak pada tempatnya.
Kekurangan lain dari fim ini adalah,..terlalu singkat!!!cuma 97 menit. Mengingat perjuanganku untuk menonton film ini sampai dibela-belain beli tiket midnight, rasanya kurang kalo nonton aksi milla jovovichnya cuma 97 menit...:P
Cerita berawal dari serbuan Alice dan saudari-saudari kloningnya ke markas Umbrella Corporation, awal dari upayanya untuk menemukan manusia-manusia yang masih belum terkena virus T, petualangan berlanjut setelah Alice bertemu dengan sekelompok survivor yang masih bertahan dan belum tertular virus T....


 *gambar diambil dari sini

Friday 29 October 2010

OffRoad !!!!

let the photo speak..







all photo taken on event International Singkawang Offroad 2010,..more

Monday 25 October 2010

Ocean Heaven

Pertama kalinya aku melihat film Jet Li tanpa ada aksi laga. Jet Li yang biasa berperan sebagai jagoan ahli kungfu, mulai dari pendekar shaolin jaman kuno sampai penjahat modern dari masa depan, semuanya menonjolkan keahlian seni beladiri yang keras sekaligus indah dan menarik untuk ditonton, tapi di film kali ini ada peran " tak biasa" rupanya yang dimainkannya.

Sebuah film drama yang bercerita tentang perjuangan seorang ayah yang memiliki anak dengan authism, dan Jet Li yang berperan sebagai ayah tersebut. Cerita Sedih,..tidak, mengharukan juga dalam taraf yang masih wajar, karena yang ditonjolkan dalam film ini adalah semangat, ketabahan dan perjuangan sang ayah untuk membuat anaknya mandiri, sesuatu yang sangat sulit mengingat orang dengan authism seperti punya dunianya sendiri, tidak memiliki kemampuan untuk bersosialisasi. Bagaimana orang bisa hidup mandiri tanpa bersosialisasi?
Selain itu, konflik semakin rumit karena usia si anak sudah 20an tahun, dengan kata lain dia tidak bisa dititipkan ke asrama sekolah khusus anak autis karena terlalu tua, tapi juga tidak bisa dititipkan ke panti penderita autis karena terlalu muda. Ayah yang sudah kerepotan ini semakin dihadapkan kepada posisi yang sulit, karena dia juga sudah di vonis menderita kanker stadium akut dan umurnya tinggal beberapa bulan lagi...


*gambar diambil dari sini

Saturday 25 September 2010

zaman opini

Entah karena kesadaranku yang bertambah, karena era reformasi yang membuat negeri ini berubah, atau karena munculnya dua stasiun televisi baru yang memfokuskan produk komersialnya pada program berita, membuat segala macam opini masuk ke kepala, mau atau tidak mau.
Di era televisi menjadi hiburan utama dan internet menjadi media sosial favorit, seolah membuat segala macam tulisan termasuk berita dengan segala opininya masuk ke alam sadar dan secara langsung mengubah cara memandang suatu persoalan, bergantung ke opini mana yang lebih kuat.

Ambil contoh pemberitaan tentang wakil rakyat negeri ini,......
Bad Profiling, mulai dari pembangunan gedung baru dengan biaya trilyunan, pelesir ke berbagai negara dengan label studi banding dengan tujuan yang jauh dari "manfaat", kasus korupsi, arogansi sampai ke berita perselingkuhan anggota dewan, semua pemberitaan bertubi-tubi yang menggiring kepada opini bahwa sebagian anggota DPR mempunyai profil yang buruk sekali, padahal,kalau dilihat dari sudut lain dari sisi opini yang berbeda, para anggota DPR itu adalah perwakilan rakyat, cermin dari rakyat itu sendiri, karena rakyat lah yang memilih mereka, bukankah kalau wakil itu buruk, berarti yang memilih wakil itu lebih buruk??kasarkah kalau disimpulkan bahwa profil sebagian besar anggota DPR yang buruk dan korup
itu cerminan bahwa sebagian besar rakyat negeri ini juga buruk dan korup??

Mereka memiliki pertanggung jawaban yang lebih besar, tapi kita, saya, juga ikut bertanggung jawab, memilih
atau tidak memilih waktu Pemilu, selama memiliki KTP dan mengaku sebagai warga negeri ini, pastinya ikut betanggung jawab

Apa yang coba kuungkapkan adalah, saat kita berteriak mengkritik, protes bahkan ikut mencaci melihat pemberitaan yang buruk dari wakil rakyat ini, sesungguhnya kita juga berteriak dan mencaci diri kita sendiri. aku ingin merasa seperti itu, supaya saat berteriak mengkritik prilaku buruk anggota DPR, berarti aku juga sedang mengkritik diri sendiri, ada perubahan, ada kesesuaian antara ucapan dan perbuatan, bukan hanya omong besar, berani mengkritik tetapi tidak berbuat apapun,..


Saturday 26 June 2010

Keinginan dan Kebutuhan

"
aku hanya tahu yang kuinginkan
berdoa pun selalu minta apa yang kuinginkan
hanya Alloh yang tahu yang kubutuhkan
karena itu Dia selalu memberi yang kubutuhkan bukan yang kuinginkan
aku sering lupa bersyukur karena merasa keinginanku tidak dikabulkan 

padahal Alloh sudah memberi yang kubutuhkan
 "
paragraf diatas bukan dari seminar ESQ, quote dari buku atau ngutip status temen di FB, murni hasil ngelamun di malam hari karena belum bisa tidur,..hehehe,...

Friday 25 June 2010

Panasnya Pontianak

  Kalau dihitung secara total, sudah 8 bulan aku ada di kota ini, kota yang panas karena memang secara geografis terletak di posisi 0 derajat garis khatulistiwa. Bayanganku saat akan menginjakkan kaki di kota ini sungguh berbeda dengan apa yang kulihat setelah sampai, hmm...sudah separah ini rupanya penggundulan hutan di negeri ini.

  Hutan lebat yang hijau, ciri khas hutan hujan tropis sama sekali tidak kutemukan di kota ini, justru ramai kendaraan dengan pemukiman padat persis kota-kota besar di jawa, hey..kemana hilangnya hutan lebat yang sering kudengar dan kubaca dulu.

  Pontianak, adalah ibukota dari Provinsi Kalimantan Barat, yang kalau dilihat di peta Indonesia merupakan provinsi terluas di kalimantan, dan yang seperti kudengar, kubaca, dan kubayangkan seharusnya masih banyak kawasan hutan di pulau ini, faktanya menghilang semua. ah sudahlah, apa gunanya membahas hal ini, mending jalan-jalan melihat keindahan kota ini.
Museum Tugu Khatulistiwa, tampak dari luar

Tugu Khatulistiwa yang sebenarnya, dalam museum
Istana Kesultanan Al Kadrie

Tuesday 22 June 2010

EHM, para serigala dan kekuatan militer

  Dengan segala kekayaan alam yang dimiliki, mengapa negara ini harus berhutang, bahkan hutang yang mencapai Rp. 1600 Triliun per 1 april 2010(src : detikfinance), untuk apa hutang sebanyak itu, untuk pembangunan kah? untuk kesejahteraan rakyatkah?kenyataannya hanya beberapa kota yang terbangun dari ribuan kota yang ada di Indonesia, dan hanya segelintir rakyat saja yang sejahtera. Untuk apa juga aku memikirkan hal seperti ini, toh aku berpikir pun tak akan mengubah keaadaan, atau setidaknya itu yang kupercaya. Rasa ingin tahu, setidaknya ada sesuatu yang bisa kupenuhi, ada hal yang bisa kupuaskan, rasa ingin tahu lah jawabannya.

  Mulai dari intensitas melihat acara berita, talkshow dari media televisi, sampai membaca beberapa buku yang bisa melegakan sedikit dahaga rasa ingin tahu. Pandanganku tertuju kepada buku bersampul dominan warna hijau di salah satu toko buku di kota khatulistiwa, judulnya John Perkins Confessions of an Economic Hit Man dengan label edisi Indonesia. Ada dua hal yang menarik, pertama label Indonesia, berarti ini buku domain multinasional yang sudah diterjemahkan ke berbagai versi bahasa, dan yang kedua Economic Hit Man, apa itu Economic Hit Man (EHM)?seperti biasa untuk menemukan sedikit petunjuk dan menambah rasa ingin tahu kubaca bagian belakang buku yang biasanya menampilkan resensi dari buku tersebut. Intinya Economic Hit Man atau (EHM) adalah penipu kelas kakap dengan senjata ilmu ekonomi, matematika dan statistik. 

  Sasarannya adalah negara-negara miskin yang memiliki kekayaan alam melimpah tapi minus SDM dan kemampuan mengolah kekayaan alamnya sendiri, dan Indonesia masuk didalam sasarannya. Para EHM ini bekerja pada konsultan korporat-korporat besar di negeri paman sam. Dengan dalih pertumbuhan ekonomi yang signifikan, mereka menggunakan ilmu ekonomi dan statistika untuk meyakinkan pemimpin-pemimpin negara itu melakukan pinjaman dalam jumlah sangat besar ke World Bank, IMF dan sejenisnya.  Para EHM meyakinkan bahwa hasil pembangunan dari pinjaman itu akan menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat sekaligus untuk melunasi pinjaman-pinjaman mereka, pada kenyataannya pertumbuhan ekonomi yang diprediksikan itu hanya ilusi belaka dan yang pasti pinjaman itu dirancang sedemikian rupa sehingga negara yang bersangkutan tak akan pernah sanggup membayar kembali pinjamannya, hutang-hutang inilah yang akan dipakai negara yang mempekerjakan para EHM ini untuk menekan, mempengaruhi kebijakan sampai ke pengerukan sumber daya alam oleh korporat korporat milik negara itu. Oh iya, pinjaman-pinjaman itu juga pada akhirnya dialirkan ke korporat-korporat konstruksi milik negara para EHM itu juga, ibarat sudah jatuh tertimpa tangga, kesamber petir pula, itulah nasib negara-negara penghutang.
Jadi, kenapa Indonesia bisa berhutang sebanyak itu?karena negara kita yang tercinta ini sudah masuk perangkap......

Bersambung.....

Friday 21 May 2010

Nasionalisme ala IP Man

Semoga tidak terlalu berlebihan judulnya, hanya ingin membuat sedikit berbeda dari sekedar resensi film, ya film, baru saja selesai nonton film IP Man 2. overall lumayan, ini dari kacamata penikmat film amatir sih,...hehehe,.dari sisi aksi bagus, karena memang kalo film aksi laga, model-model kungfu seperti Donnie Yen, si pemeran utama film, ataupun Jet Lee, aktor laga lainnya, lebih menarik dari kungfu model Jacky Chan, walaupun saya juga suka film-filmnya Jacky Chan. Dari sisi cerita, sangat terlihat jelas soal nasionalisme China yang coba disebarkan dan ditunjukkan ke seluruh asia, atau mungkin dunia kalau film ini masuk box office.

Sebenarnya kalau soal ide cerita saya yakin Indonesia juga memiliki banyak potensi, mulai dari kisah si Pitung, si Jampang, atau mungkin sampai guru-guru perguruan silat yg cukup banyak di Indonesia. Kalau soal isi cerita atau naskah, saya yakin Indonesia punya banyak bakat meningat film-film Indonesia yg juga mendapat penghargaan Internasional, yg menjadi masalah mungkin soal aktor laganya, kalau cuma dicari yang jago silat, pasti banyak, cuma kalau yg jago silat plus pandai berakting, kok sepertinya jarang atau justru tidak ada.

Mengingat kembali film laga terakhir dari Indonesia "Merantau", aktornya punya aksi laga yg bagus, tapi sayang soal akting masih terlihat kurang dibandingkan aksi laganya.

Harapanku, semoga film-film Indonesia yg dari judulnya saja sudah bikin 'eneg', gak ada yang nonton, supaya para produser, sutradara, dan penulis naskah terpancing meningkatkan kualitas film-film produksinya dan bahwa film-film sampah yang hanya menonjolkan keelokan aktrisnya saja tidak akan ditonton orang Indonesia.

Orang bilang saya gila

Saya yang dimaksud tentu bukan penulis di blog ini, Alhamdulillah sampai detik tulisan ini diketik, saya masih waras bin sehat walafiat. Orang gila yang dimaksud adalah salah satu pengusaha kelas kakap dari Indonesia pemilik Kemchicks group yang di setiap penampilannya di media selalu memakai celana pendek, kenal?yup dia Bob Sadino.

Sebagai salah seorang entrepreneur, Bob memang memiliki keunikan tersendiri, tapi kalau dipikir-pikir memang pengusaha-pengusaha sukses biasanya terkesan unik mengarah ke nyentrik entah dari sisi hobinya, penampilan, cara bicara, kiat dagang atau cara berpikirnya, nah kalau Bob Sadino ini sekilas kalau dilihat sudah ada keunikannya tersendiri, dari sisi penampilan, kemana-mana selalu memakai celana pendek, ketemu dengan siapapun, termasuk dengan presiden sekalipun ya, kemeja dan celana pendek itulah baju formalnya. Entah apa yang hendak coba ditunjukkannya dengan penampilan seperti itu apakah ingin menunjukkan kesederhanaan atau apa, tidak ada yang tahu, karena kalau ditanya jawabnya ya, biar nyaman aja, isis(dingin) katanya.

Hal unik lain dari sosok Bob Sadino adalah cara berpikir dan beberapa pernyataannya seperti, "saya dagang untuk cari rugi", "kalau mau kaya, ngapain sekolah", dan berbagai kritiknya terhadap sistem pendidikan di Indonesia yang tidak pernah diorientasikan untuk mencetak sosok-sosok pengusaha yang mandiri, hanya mencetak sosok-sosok tahu dan berharap pekerjaan menghampiri mejanya, padahal menjadi pengusaha berarti harus mencari meja atau membuat meja sendiri untuk bekerja.

Inspiring, itu kesan waktu membaca buku dengan judul kontroversial yang tidak terlalu tebal, walaupun setelah membava buku ini, otakku masih terkungkung dengan ketakutan dan berbagai macam teori untuk memulai suatu usaha. Sebuah cita-cita besar untuk menjadi orang merdeka, sebebas-bebasnya secara materi, non materi dan individual mungkin dengan menjadi pengusaha, walaupun cuma jadi pedagang kerupuk keliling.

Bukan soal hasil tapi proses belajarnya...

  Melihat blog teman-teman dengan beraneka ragam tulisan, memancing niatku untuk belajar menulis, menulis apa saja, entah pengalaman sehari-hari, resensi film, puisi dan sebagainya. Niat yg susah diwujudkan karena aku bukan termasuk golongan orang yang pandai mengungkapkan isi hati dan pikiran,...lho apa hubungannya, bukankah menulis itu sama dengan mencurahkan segenap isi pikiran yang terkadang melibatkan isi hati/perasaan, ya itu hubungannya heheheh,.....

  Ternyata kegemaran membaca tidak segaris dengan kemampuan untuk menulis, tidak ada hubungan garis malah, suka membaca biasanya diidentikkan dengan banyaknya pilihan kosa kata, gaya menulis, dan sebagainya, ibaratnya semakin banyak membaca maka semakin bermutu lah apa yang dituliskannya, setidaknya itu yang pertama kali kubayangkan, ternyata ya itu tadi, tidak segaris, menulis jauh lebih susah dibanding membaca. ya pastilah hehehe.

  Belum banyak pilihan kata dengan gaya bahasa yang teratur dengan alur tulisan yg terus mengalir sehingga mampu membuat pembaca terus mengikuti tulisan itu sepanjang apapun, sebanyak apapun halamannya dalam blog ini, orang yang bikin blog baru belajar nulis.

bukan soal hasil tapi soal proses belajarnya....